Memperkokoh Akidah Mukmin
Oleh Isa Ansori
الحمد
لله, نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيأت اعمالنا. من
يهده الله فلا مضلاله ومن يضلله فلا هادي له. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا
شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسوله. اللهم صلي و سلم علي سيدنا محمد وعلي أله
واصحابه ومن تبعه الي يوم القيمة. أمابعد, فياأيهاالحضرون اوصيكم واياي بتقوالله
فقد فاز المتقون. قال الله تعالي في كتابه الكاريم: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً
طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
(24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) (إبراهيم)
Hadirin Jamaah shalat Jum’at Rahimakumullah,
Allah SWT, memberikan
gambaran seorang Mukmin yang kokoh akidahnya pada ayat berikut:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ
طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ
حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
(25) (إبراهيم)
“Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada
setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat”.
Dalam tafsir ibnu
Katsir, Ibnu Abas menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut:
عن ابن عباس في قوله: { مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً } شهادة أن لا إله
إلا الله، { كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ } وهو المؤمن، { أَصْلُهَا ثَابِتٌ } يقول: لا إله
إلا الله في قلب المؤمن، { وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ } يقول: يرفع بها عمل المؤمن
إلى السماء.
“Dari
Ibn Abas tentang firman Allah: (Perumpamaan kalimat yang baik) adalah
persaksian sesunguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, (seperti pohon yang
baik) yaitu orang beriman, (akarnya teguh) dia berkata: tidak ada
tuhan selain Allah dalam hati orang mukmin, (dan cabangnya menjulang ke
langit) dia berkata: diangkat sebab tauhid amalan orang mukmin ke langit”
Perumpamaan pada ayat 24-25 surat Ibrahim
di atas, dapat dijelaskan bahwa mukmin yang kuat akidah dan keimanannya akan
selalu beribadah baik mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh semata mengharap ridha
Allah dan dampaknya memberi manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya setiap saat. Ini diperumpamakan pohon baik (yakni orang mukmin)
yang memiliki akar kuat yang menghujam perut bumi (yakni memiliki akidah dan
keimanan kuat yang menghujam ke lubuk hati), cabangnya menjulang ke langit
(yakni segala amal perbuatan yang dilakukan adalah semata mengharap ridha
Allah), maka pohon itu akan mengeluarkan buah yang dinikmati semua orang setiap
saat (yakni segala tindak-tanduk mukmin itu baik berupa perkataan, sikap maupun
perbuatan akan menimbulkan dampak rasa aman, nyaman, menyenangkan, dan manfaat
bagi semua orang setiap saat).
Perumpamaan pohon baik seperti digambarkan
pada ayat di atas, adalah tentu saja pohon yang kokoh dan kuat karena akarnya
menghujam bumi, ini juga berarti pohon itu tahan hempasan dari segala cuaca dan
tahan penyakit. Ini menggambarkan orang mukmin yang akidah dan keimanannya
kuat, ia akan tahan dari segala hempasan ujian dan cobaan, tidak mudah berputus
asa, tentu saja ini karena telah tertanam dalam hatinya bahwa segala sesuatu
dalam kehidupan ini baik nikmat maupun ujian dan cobaan adalah telah diatur
oleh Allah, dan semuanya ia serahkan kepada Allah.
Pohon yang baik itu digambarkan pula
memiliki cabang, dahan, ranting dan dedaunan lebat yang menjulang ke angkasa,
ini tentu sangat baik sebagai tempat berteduh bagi orang yang kepanasan dan
menghasilkan oksigen segar bagi yang baik bagi kesehatan, Ini menggambarkan
bagaimana seorang yang kuat akidah dan imannya mampu melindungi orang lain dari
hal-hal menyulitkan dalam kehidupan. Pohon itu juga menghasilkan buah yang
dapat dinikmati setiap saat oleh setiap orang, ini menggambarkan segalanya yang
ada pada dirinya baik berupa ucapan, sikap, dan tindakan adalah dilakukan dalam
rangka beribadah kepada Allah dengan semata mengharapkan ridhaNya.
Berdasar ayat di atas,
Allah menginginkan orang Islam memiliki keyakinan tauhid yang kokoh yaitu لااله الا الله محمد رسول الله, sebab hanya dengan kokoh tauhid, seorang Muslim akan dengan ikhlas
melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
Hadirin jamaah sholat Jumah Rahimakumullah,
Tidak gampang untuk
mewujudkan kokoh tauhid yang digambarkan oleh Allah sebagai pohon yang akarnya
menghujam dalam ke perut bumi dengan batang dahan dan ranting menjulang ke
langit. Orang tua Muslim yang ingin memiliki keturunan dengan akidah kokoh,
mesti belajar kepada ahli tumbuhan dan tanaman serta praktik yang dilakukan
petani. Ini dimulai dari pemilihan bibit unggul dan pemilihan lahan yang cocok
dan subur yang juga berarti memilih jodoh untuk pasangan hidup dengan agama
kuat, sesuai sabda Rasulullah S.A.W:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا
وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ (رواه البخاري و مسلم و النسائ و ابو داود و ابن
ماجه و احمد و الدارمي)
Dari Abi Hurairah r.a,
dari nabi SAW bersabda: “seorang perempuan dinikahi karena empat perkara,
hartanya, nasabnya, cantiknya dan agamanya, pilihlah agama maka engkau akan
beruntung
Setelah ditanam, tanaman
itu lalu dirawat, disiram dan diberi pupuk, dibersihkan dari rumput dan hama
yang mengganggu, ini berarti setelah anak lahir, maka anak harus dididik,
diberikan pendidikan agama dan keahlian untuk hidup masa depan, dijaga dari
pengaruh lingkungan buruk yang mempengaruhi tabiatnya. Orang tua mempunyai
perang penting membentuk kepribadian anak Muslim yang kokoh iman dan sholeh,
sebagaimana sabda Rasul:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ
يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ
الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ (رواه البخاري و مسلم و الترمذي و
النسائ و ابو داود و احمد و مالك)
Dari Abi Hurairah r.a
berkata, telah bersabda Nabi SAW: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci,
maka terserah ibu-bapaknya menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, seperti
hewan yang melahirkan hewan apakah kamu dapatkan padanya Jad’a (onta milik
Rasul)
Dengan perawatan pohon
yang baik secara terus menerus, maka suatu pohon akan mengeluarkan akar kokoh
yang menghujam ke perut bumi dengan batang, dahan, ranting dan dedaunan yang
menjulang ke langit, menghasilkan buah terus menerus setiap musim. Ini artinya,
seorang Muslim yang berhasil mendapatkan didikan baik dari kedua orang tua dan
guru-gurunya, pada saat dewasa, dia memiliki tauhid yang kokoh. Seseorang yang
memiliki tauhid kokoh, dia akan mengamalkan ilmunya dengan memanfaatkan
hidupnya untuk beribadah kepada Allah dan memberi manfaat untuk diri, orang
lain, dan lingkungan sekitarnya. Ini sesuai firman Allah SWT:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ
لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
(١١٠)
kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Dan juga sabda
Rasulullah SAW:
عن جابر ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « خير الناس أنفعهم للناس » مختصر (مسند الشهاب-القضاعي)
Dari Jabir berkata, Rasulullah SAW
bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.
Dengan keadaan seperti itu, semua orang akan merindukan
mukmin tersebut dan merasakan kemanfaatan dari keberadaannya.
Muslim yang kokoh akidahnya pada gilirannya akan
mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala yang diperintah
keduanya dan menjauhi segala yang dilarang oleh keduanya, juga mencintai orang
lain karena Allah sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri dan ia benci
kembali kepada kekufuran, sehingga ia menemukan manisnya iman. Rasulullah SAW
bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ
إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ
فِي النَّارِ (رواه البخاري و مسلم و الترمذي و النساءئ و ابن ماجه و احمد)
Dari Anas bin Malik r.a, dari nabi SAW bersabda: “Ada
tiga hal, kalau ketiganya ada pada seseorang maka dia akan mendapatkan manisnya
iman: 1. Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada yang selainnya; 2.
Mencintai seseorang yang tidak dia cintai selain karena Allah; 3. Membenci
kembali kepada kekafiran sepertihalnya dia benci di lempar ke api”.
Allah menyukai orang mukmin yang memberi manfaat bagi
orang lain denga suka menolong dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain,
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ
مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ (رواه
مسلم و الترمذي و ابن ماجه و ابو داود و احمد)
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“barangsiapa menghilangkan suatu kesulitan dari seorang mukmin dari
kesulitan-kesulitan dunia maka Allah akan menghilangkan atas dia kesulitan dari
kesulitan-kesulitan hari kiamat; barangsiapa memudahkan atas orang yang sedang
dalam kesulitan, Allah akan memudahkan baginya kesulitan dunia dan akhirat; dan
barangsiapa menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di
dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba menolong
saudaranya”.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُؤْمِنُ مَنْ
أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى دِمَائِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ (رواه
الترمذي و النساءئ و احمد)
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang Muslim adalah orang yang Muslim lainnya merasa aman dari lisannya dan
tangannya. Orang Mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman darahnya dan
hartanya”. Abu Isa berkata hadis ini hasan dan shoheh”.
بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ونفعني وإياكم
بما فيه من الأيات والذكرالحكيم. أقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لي ولكم
ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar