Assalamu'alaikum, selamat membaca semoga dapat memberi manfaat, amin.

Senin, 20 Agustus 2018

MENELADANI KESABARAN IBRAHIM DALAM IMAN DAN TAKWA SEBAGAI MODAL UTAMA MENGISI KEMERDEKAAN BANGSA (Khutbah Idul Adha 1439H / 2018 M)


MENELADANI KESABARAN IBRAHIM DALAM IMAN DAN TAKWA SEBAGAI MODAL UTAMA MENGISI KEMERDEKAAN BANGSA
Oleh: Isa Ansori

Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Pada hari ini, sejak terbenam matahari kemarin sore, hingga hari-hari tasyrik yang akan datang, umat Islam di seluruh dunia bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan bertasbih memuji ke-Mahabesaran Allah, Tuhan semesta alam. Mereka bersama merayakan hari raya Idul Adha.
Idul Adha berasal dari bahasa Arab, yaitu kata ‘Id’ yang berarti hari raya, dan kata ‘adha’ dari kata ‘udhiyya’ yang berarti korban atau pengorbanan. Dengan demikian, Idul Adha berarti hari raya korban. Dinamai demikian, karena pada dasarnya kita diminta oleh Allah untuk mensuritauladani keikhlasan dan kesabaran Nabi Ibrahim AS dan puteranya dalam melaksanakan perintah dan menerima ujian Allah SWT. Ibrahim memenuhi perintah Allah dengan berkorban menyembelih Ismail puteranya yang disayangi. Perintah ini adalah salah satu bentuk ujian, yang merupakan cara Allah untuk mengetahui seberapa besar kadar keimanan dan ketakwaan Ibrahim dan puteranya kepada Allah SWT. Apakah mereka lebih memilih menaati perintah Allah, atau memilih cinta dan kasih sayang antara bapak dan anak yang memang telah lama mereka terpisah.
Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ ۚ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya lagi terpuji. (Al-Mumtahana: 6)
Dalam ayat yang lain Allah menceritakan:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah, apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (As-Saaffaat: 102)
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, kita baik sebagai individu, maupun kita sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, akan selalu mendapatkan ujian dan cobaan dari Allah SWT yang datang silih berganti.
Sebagai individu betapa sering kita mendapatkan ujian yang datang dari beragam penjuru, karena pada hakikatnya apa yang ada di sekeliling kita adalah ujian. Istri kita adalah ujian, kita diuji apakah kita mampu mengajaknya untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah. Anak-anak kita adalah ujian, apakah kita mampu mendidik dan mengarahkan mereka untuk taat dan beribadah kepada Allah. Harta benda kita juga ujian, apakah kita mampu mencari dan mengumpulkannya dengan cara halal, dan membelanjakannya di jalan yang benar yang Allah ridha’i.
Allah berfirman:
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Al-Anfaal: 28)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu mema'afkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taghaabun: 14).
Kita sebagai bangsa Indonesia yang baru saja merayakan hari kemerdekaan, juga tidak luput mendapat ujian dari Allah. Kita tahu betapa banyak ujian yang Allah timpakan kepada bangsa Indonesia, baik sebelum kita merdeka, dan terus berlangsung hingga saat ini, saat kita mengisi kemerdekaan. Pada jaman pra kemerdekaan, kita diuji dengan kekejaman penjajah Belanda dan Jepang, yang juga berusaha untuk memisahkan mbah-mbah kita yang Muslim dari ketaatan beribadah dan mengamalkan syariat Islam. Sehingga para ulama, tokoh-tokoh agama bersama mbah-mbah kita pada masa itu berjuang dengan gigih mengorbankan harta bahkan nyawa agar dapat meraih kemerdekaan dan kebebasan dalam beribadah menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT. Para pendahulu kita berjuang melawan penjajah dengan penuh ikhlas dan sabar semata mengharap ridha Allah, sehingga ujian dan cobaan itu berhasil dilalui. Allah mengabulkan dan mewujudkan harapan mereka, hingga kita generasi sekarang bisa merasakan dan menikmati kemerdekaan yang merupakan anugerah besar dari Allah yang diberikan kepada bangsa kita.
Pada saat mengisi kemerdekaan sekarang ini, beragam ujian juga terus diturunkan. Satu diantaranya adalah ujian dalam menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara. Keragaman suku, agama, ras, dan golongan adalah anugerah Allah yang besar jika dikelola dengan benar sebagai modal untuk mengembangkan kejayaan dan kemakmuran bersama. Allah mengajarkan kepada kita bagaimana mengelola perbedaan ini dengan baik, yaitu dengan cara  bersatu saling kenal mengenal, bekerja sama, dan saling berlomba dalam kebaikan dan takwa dalam rangka membangun negara. Marilah kita terus bersatu padu dalam membangun bangsa dan negara kita sesuai dengan fungsi dan peran kita masing-masing. Terus kembangkan sikap toleransi, dan saling menghargai terhadap beragam perbedaan yang ada. Hindari perpecahan dan permusuhan, karena itu akan mendorong kita kepada kerusakan dan kehancuran.
Bukankah Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujuraat: 13)
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqara: 148)
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَ‌ٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (104)
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103)
Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Sebagai individu maupun bangsa, marilah kita selalu bersiap diri menghadapi ujian-ujian dari Allah yang akan terus datang silih berganti. Ujian itu terus diberikan, karena Allah ingin melihat siapakah di antara kita, siapakah bangsa di dunia ini, yang patuh, ikhlas, sabar dalam berbuat kebaikan dan menjalani perintah Allah SWT. Mereka yang terbaik adalah yang paling bertakwa. Inilah fungsi kita sebagai khalifah Allah yang bertugas memakmurkan kehidupan bumi dan mencapai kebahagiaan hidup hingga akhirat dalam ridha Allah SWT.
Allah berfirman:
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (2)
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (al-Mulk : 1-2)
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqara: 155-157).
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ يَسَارٍ أَبَا الْحُبَابِ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
Dari Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah bahwa dia berkata, saya mendengar Sa'id bin Yasar Abu Al Hubbab berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya."  (BUKHARI - 5213)
Dalam hadis lain diceritakan:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridla maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah." (TIRMIDZI - 2320).
Hadirin Jamaah Sholat Idhul Adha yang dirahmati Allah
Bagaimanakah sikap kita sebagai orang yang beriman dalam menghadapi dan menyikapi semua ujian? Dalam menghadapi setiap ujian, marilah kita ikuti petunjuk Allah yaitu bersabar, dan terus bekerja keras yang biasa disebut dengan beramal saleh dalam usaha keluar dari kesulitan itu. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa, bertawakal, selalu optimis bahwa Allah akan mengangkat kesulitan-kesulitan yang kita hadapi, serta menguatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita harus selalu ingat janji-janji Allah dalam firman-Nya:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ (7) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب (8)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain , dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Ash-Sharh: 5-8).
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (At-Talaaq: 2)
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (At-Talaaq: 3)
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (At-Talaaq: 4)
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا
dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. (At-Talaaq: 5)
Janganlah pernah kita berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah, ini sebagaimana dikatakan oleh Nabi Ibrahim dalam firman Allah:
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat". (Al-Hijr: 56)
Selanjutnya, kita wariskan semangat ikhlas, sabar, kerja keras, pantang putus asa dengan landasan tauhid ini kepada anak-cucu generasi penerus kita. Sebagaimana juga diajarkan oleh Nabi Ibrahim, seperti tersebut dalam firman Allah:
وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Dan (Ibrahim) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu. (Az-Zukhruf: 28)
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku. (Ibrahim: 40).
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Al-Baqara: 132)
Demikianlah khutbah ini, semoga Allah menjadikan kita dan bangsa kita sebagai pribadi dan bangsa yang mampu mensuritauladani Nabi Ibrahim dalam ikhlas, sabar, kerja keras, dan pantang putus asa, serta melandaskan semuanya itu kepada tauhid mengesakan Allah SWT, dalam mengisi kemerdekaan bangsa kita, Amin.

Tidak ada komentar:

Menampilkan Al-Qur'an

Mencari Kata Dalam Al-Qur'an

Search in the Quran
Search in the Quran:
in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code/td>
Powered by www.SearchTruth.com

Mencari Kata (in English) Hadis Nabi SAW

Search in the Hadith
Search: in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
Powered by www.SearchTruth.com

Mengkonversi Tanggal Masehi - Hijriah - Masehi

Alamat Rumahku


View Lokasi Rumahku in a larger map