Assalamu'alaikum, selamat membaca semoga dapat memberi manfaat, amin.

Selasa, 11 Maret 2014

Memperkokoh Akidah Muslim

Memperkokoh Akidah Mukmin
Oleh Isa Ansori

الحمد لله, نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيأت اعمالنا. من يهده الله فلا مضلاله ومن يضلله فلا هادي له. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسوله. اللهم صلي و سلم علي سيدنا محمد وعلي أله واصحابه ومن تبعه الي يوم القيمة. أمابعد, فياأيهاالحضرون اوصيكم واياي بتقوالله فقد فاز المتقون. قال الله تعالي في كتابه الكاريم: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) (إبراهيم)

Hadirin Jamaah shalat Jum’at Rahimakumullah,

Allah SWT, memberikan gambaran seorang Mukmin yang kokoh akidahnya pada ayat berikut:

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) (إبراهيم)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat”.

Dalam tafsir ibnu Katsir, Ibnu Abas menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut:

عن ابن عباس في قوله: { مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً } شهادة أن لا إله إلا الله، { كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ } وهو المؤمن، { أَصْلُهَا ثَابِتٌ } يقول: لا إله إلا الله في قلب المؤمن، { وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ } يقول: يرفع بها عمل المؤمن إلى السماء.
“Dari Ibn Abas tentang firman Allah: (Perumpamaan kalimat yang baik) adalah persaksian sesunguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, (seperti pohon yang baik) yaitu orang beriman, (akarnya teguh) dia berkata: tidak ada tuhan selain Allah dalam hati orang mukmin, (dan cabangnya menjulang ke langit) dia berkata: diangkat sebab tauhid amalan orang mukmin ke langit”

Perumpamaan pada ayat 24-25 surat Ibrahim di atas, dapat dijelaskan bahwa mukmin yang kuat akidah dan keimanannya akan selalu beribadah baik mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh semata mengharap ridha Allah dan dampaknya memberi manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya setiap saat. Ini diperumpamakan pohon baik (yakni orang mukmin) yang memiliki akar kuat yang menghujam perut bumi (yakni memiliki akidah dan keimanan kuat yang menghujam ke lubuk hati), cabangnya menjulang ke langit (yakni segala amal perbuatan yang dilakukan adalah semata mengharap ridha Allah), maka pohon itu akan mengeluarkan buah yang dinikmati semua orang setiap saat (yakni segala tindak-tanduk mukmin itu baik berupa perkataan, sikap maupun perbuatan akan menimbulkan dampak rasa aman, nyaman, menyenangkan, dan manfaat bagi semua orang setiap saat).
Perumpamaan pohon baik seperti digambarkan pada ayat di atas, adalah tentu saja pohon yang kokoh dan kuat karena akarnya menghujam bumi, ini juga berarti pohon itu tahan hempasan dari segala cuaca dan tahan penyakit. Ini menggambarkan orang mukmin yang akidah dan keimanannya kuat, ia akan tahan dari segala hempasan ujian dan cobaan, tidak mudah berputus asa, tentu saja ini karena telah tertanam dalam hatinya bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini baik nikmat maupun ujian dan cobaan adalah telah diatur oleh Allah, dan semuanya ia serahkan kepada Allah.
Pohon yang baik itu digambarkan pula memiliki cabang, dahan, ranting dan dedaunan lebat yang menjulang ke angkasa, ini tentu sangat baik sebagai tempat berteduh bagi orang yang kepanasan dan menghasilkan oksigen segar bagi yang baik bagi kesehatan, Ini menggambarkan bagaimana seorang yang kuat akidah dan imannya mampu melindungi orang lain dari hal-hal menyulitkan dalam kehidupan. Pohon itu juga menghasilkan buah yang dapat dinikmati setiap saat oleh setiap orang, ini menggambarkan segalanya yang ada pada dirinya baik berupa ucapan, sikap, dan tindakan adalah dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah dengan semata mengharapkan ridhaNya.
Berdasar ayat di atas, Allah menginginkan orang Islam memiliki keyakinan tauhid yang kokoh yaitu لااله الا الله محمد رسول الله, sebab hanya dengan kokoh tauhid, seorang Muslim akan dengan ikhlas melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Hadirin jamaah sholat Jumah Rahimakumullah,

Tidak gampang untuk mewujudkan kokoh tauhid yang digambarkan oleh Allah sebagai pohon yang akarnya menghujam dalam ke perut bumi dengan batang dahan dan ranting menjulang ke langit. Orang tua Muslim yang ingin memiliki keturunan dengan akidah kokoh, mesti belajar kepada ahli tumbuhan dan tanaman serta praktik yang dilakukan petani. Ini dimulai dari pemilihan bibit unggul dan pemilihan lahan yang cocok dan subur yang juga berarti memilih jodoh untuk pasangan hidup dengan agama kuat, sesuai sabda Rasulullah S.A.W:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ  (رواه البخاري و مسلم و النسائ و ابو داود و ابن ماجه و احمد و الدارمي)
Dari Abi Hurairah r.a, dari nabi SAW bersabda: “seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, hartanya, nasabnya, cantiknya dan agamanya, pilihlah agama maka engkau akan beruntung

Setelah ditanam, tanaman itu lalu dirawat, disiram dan diberi pupuk, dibersihkan dari rumput dan hama yang mengganggu, ini berarti setelah anak lahir, maka anak harus dididik, diberikan pendidikan agama dan keahlian untuk hidup masa depan, dijaga dari pengaruh lingkungan buruk yang mempengaruhi tabiatnya. Orang tua mempunyai perang penting membentuk kepribadian anak Muslim yang kokoh iman dan sholeh, sebagaimana sabda Rasul:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ (رواه البخاري و مسلم و الترمذي و النسائ و ابو داود و احمد و مالك)

Dari Abi Hurairah r.a berkata, telah bersabda Nabi SAW: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka terserah ibu-bapaknya menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi, seperti hewan yang melahirkan hewan apakah kamu dapatkan padanya Jad’a (onta milik Rasul)

Dengan perawatan pohon yang baik secara terus menerus, maka suatu pohon akan mengeluarkan akar kokoh yang menghujam ke perut bumi dengan batang, dahan, ranting dan dedaunan yang menjulang ke langit, menghasilkan buah terus menerus setiap musim. Ini artinya, seorang Muslim yang berhasil mendapatkan didikan baik dari kedua orang tua dan guru-gurunya, pada saat dewasa, dia memiliki tauhid yang kokoh. Seseorang yang memiliki tauhid kokoh, dia akan mengamalkan ilmunya dengan memanfaatkan hidupnya untuk beribadah kepada Allah dan memberi manfaat untuk diri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Ini sesuai firman Allah SWT:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ (١١٠)
kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Dan juga sabda Rasulullah SAW:

عن جابر ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « خير الناس أنفعهم للناس » مختصر (مسند الشهاب-القضاعي)
Dari Jabir berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.
Dengan keadaan seperti itu, semua orang akan merindukan mukmin tersebut dan merasakan kemanfaatan dari keberadaannya.
Muslim yang kokoh akidahnya pada gilirannya akan mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala yang diperintah keduanya dan menjauhi segala yang dilarang oleh keduanya, juga mencintai orang lain karena Allah sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri dan ia benci kembali kepada kekufuran, sehingga ia menemukan manisnya iman. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ (رواه البخاري و مسلم و الترمذي و النساءئ و ابن ماجه و احمد)
Dari Anas bin Malik r.a, dari nabi SAW bersabda: “Ada tiga hal, kalau ketiganya ada pada seseorang maka dia akan mendapatkan manisnya iman: 1. Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada yang selainnya; 2. Mencintai seseorang yang tidak dia cintai selain karena Allah; 3. Membenci kembali kepada kekafiran sepertihalnya dia benci di lempar ke api”.
Allah menyukai orang mukmin yang memberi manfaat bagi orang lain denga suka menolong dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ (رواه مسلم و الترمذي و ابن ماجه و ابو داود و احمد)
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “barangsiapa menghilangkan suatu kesulitan dari seorang mukmin dari kesulitan-kesulitan dunia maka Allah akan menghilangkan atas dia kesulitan dari kesulitan-kesulitan hari kiamat; barangsiapa memudahkan atas orang yang sedang dalam kesulitan, Allah akan memudahkan baginya kesulitan dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba menolong saudaranya”.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُؤْمِنُ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى دِمَائِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ (رواه الترمذي و النساءئ و احمد)
Dari Abi Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang Muslim adalah orang yang Muslim lainnya merasa aman dari lisannya dan tangannya. Orang Mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman darahnya dan hartanya”. Abu Isa berkata hadis ini hasan dan shoheh”.

بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكرالحكيم. أقول قولي هذا واستغفر الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
 

Tidak ada komentar:

Menampilkan Al-Qur'an

Mencari Kata Dalam Al-Qur'an

Search in the Quran
Search in the Quran:
in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code/td>
Powered by www.SearchTruth.com

Mencari Kata (in English) Hadis Nabi SAW

Search in the Hadith
Search: in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
Powered by www.SearchTruth.com

Mengkonversi Tanggal Masehi - Hijriah - Masehi

Alamat Rumahku


View Lokasi Rumahku in a larger map